CN, Jakarta - Menghadapi periode mudik dan libur lebaran 2023, operator kapal penyeberangan dan PO bus memulai kesiapannya untuk layanan angkutan lebaran. Kementerian Perhubungan memprediksi sekitar 123 juta orang akan melakukan mudik lebaran.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi mengungkapkan bahwa, pada angkutan lebaran tahun ini perusahaan mengoperasikan 8 (delapan) lintasan di 9 (sembilan) cabang. Selain itu, ASDP juga menyiapkan 51 dermaga dan 225 armada kapal untuk angkutan lebaran 2023.
"Ini ada lintasan paling favorit adalah Bakauheni-Merak, Ketapang-Gilimanuk, Sulawesi-Kalimantan dan Sumatera, lalu Ajibata-Ambarita di Danau Toba juga itu masuk," tutur Ira dalam diskusi Forwahub bertajuk "Kesiapan Operator Transportasi Hadapi Mudik Pascapandemi", di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Menurut Ira pada angkutan lebaran tahun ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh masyarakat sebelum mudik dengan kapal penyeberangan. Pertama, tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Pengguna jasa bisa melakukan pembelian tiket via Aplikasi Ferizy khususnya di lintas Merak-Bakauheni, dan Ketapang-Gilimanuk
"Kedua, tiket juga sudah mulai dipesan sejak H-60 keberangkatan. Kemudian ketiga, calon penumpang wajib bertiket setidaknya 24 jam sebelum keberangkatan," tutur Ira.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Indonesia National Ferryownes Association (INFA), JA Barata mengatakan, beberapa permasalahan pada masa angkutan Lebaran 2023 yang salah satunya agar masyarakat tidak berfokus untuk menyeberang pada malam hari, sehingga perlu sosialisasi agar calon penumpang menyeberang di siang hari.
"Mudah-mudahan dengan sistem online ticketing mampu mengatur, sehingga tidak terjadi konsentasi pada waktu yang bersamaan," ujar Barata.
Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan mengatakan, pada mudik tahun ini diharapkan masyarakat bisa beralih menggunakan angkutan umum seperti bus. Sebab, meskipun pemerintah menginginkan masyarakat naik angkutan umum seperti bus, tetapi nyatanya banyak yang menggunakan kendaraan pribadi.
Kurnia menjelaskan bahwa, pada dasarnya armada bus telah siap beroperasi pada masa angkutan lebaran. Karena, bus-bus anggotan IPOMI saat ini merawat kendaraan secara rutin dan selalu lolos uji kelaikan atau KIR.
"Kami naikan utilisasi saat angkutan lebaran. Mobil cek juga. Namun ada kawan-kawan meng-hire bus tambahan pariwisata. Kalau kurang lebih secara total kesiapan armada dari Sumatera hingga Jawa 113 ribu secara total," pungkas Kurnia.