CN, Jakarta - Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners' (DPP INSA) menyalurkan santunan kepada 250 anak yang menjadi yatim akibat pandemi Covid-19. Kegiatan santunan dilaksanakan di Kantor Kas dan Asrama Putra Rumah Yatim, Kemang Utara, Jakarta yang merupakan bagian dari program INSA Peduli.
“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi anak-anak dan terus semangat dalam belajar,” demikian disampaikan Wakil Ketua Umum III Nova Y. Mugijanto usai memberikan santunan di Kantor Kas dan Asrama Putra Rumah Yatim, Kemang Utara, Jakarta, Kamis (23/9/2021).
Santunan diberikan secara simbolis dan difokuskan kepada 250 anak yang menjadi yatim akibat pandemi Covid-19. Santunan berupa perangkat gawai seperti laptop dan gadget untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ), peralatan sekolah, dan konseling. Dalam kegiatan santunan selain dihadiri Wakil Ketua Umum III Nova Y. Mugijanto dan Anggota Bidang IT & Marketing INSA Roland Permana yang mewakili DPP INSA dan Wakil Direktur Utama Rumah Yatim, Abdurrahman juga disaksikan oleh anggota INSA yang hadir secara virtual atau daring melalui zoom.
Menurut Nova, pandemi Covid-19 telah menyisakan banyak persoalan yang perlu dibenahi secara bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat.
“Salah satu pesoalan itu adalah banyaknya anak-anak yang terpaksa menjadi yatim karena meninggalnya sang ayah atau ibu sebagai tulang punggung keluarga mereka. Kondisi ini berdampak pada banyaknya anak yang terancam putus sekolah karena tidak lagi mampu membayar biaya pendidikan,” tuturnya.
Nova menambahkan, sebagai bagian dari elemen masyarakat, INSA tergerak untuk ikut meringankan beban masyarakat.
“Santunan ini juga bentuk kepedulian DPP INSA terhadap sesama khususnya kepada anak-anak Indonesia agar dapat melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya, dan juga memberikan pendampingan untuk pemulihan dampak psikologis akibat kehilangan orang tua mereka,” jelas Nova.
Nova juga memgatakan, Program INSA Peduli merupakan salah satu wujud syukur eksistensi 54 tahun INSA di kancah Industri pelayaran nasional.
Pada kesempatan terpisah Ketua Bidang Organisasi dan Keangotaan INSA Capt. Zaenal A. Hasibuan memberikan gambaran kepada anak-anak yatim binaan Rumah Yatim mengenai dunia maritim, agar bisa menjadi inspirasi para Yatim ini untuk masa mendatang. Karena banyak sekali peluang kerja dan usaha yang dapat diperoleh dengan berkecimpung di dunia kemaritiman.
"Mari kita mencintai maritim, nenek moyang kita adalah pelaut," ujar Capt. Zaenal.
Capt. Zaenal juga mengenalkan berbagai jenis kapal yang ada di Indonesia. Mulai dari kapal nelayan, kapal niaga, kapal penumpang, dan lainnya.
“Dunia maritim tak hanya pelayaran dan dermaga saja. Namun juga ada galangan, asuransi, mendanai kapal, dan juga tempat merawat kapal atau docking. Industri kepelabuhanan ada bongkar muat, pergudangan, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Selain itu juga pelaut yang banyak dibutuhkan. Bisa menjadi anak buah kapal (ABK), mualim, teknisi kapal, serta lainnya. Pengenalan ini menurutnya dapat menjadi inspirasi bagi para Yatim ini untuk masa mendatang. Banyak peluang yang dapat diperoleh dengan berkecimpung di dunia kemaritiman.
Wakil Direktur Utama Rumah Yatim, Abdurrahman menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada INSA yang telah memberikan santunan dan mau berbagi informasi serta semangat kepada anak-anak binaan Rumah Yatim. Misi Rumah Yatim adalah membantu pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pengelolaan ekonomi masyarakat.
“Hal ini sangat menarik dan mengesankan sekali, dan terkesan tidak hanya bantuan praktis saja, tetapi ada pengenalan mengenai dunia pelayaran dan maritim salah satu yg belum tersentuh oleh Rumah Yatim, dan terlihat sekali ada antusias yg luar biasa dari anak-anak yatim disini dalam mengikuti dan menyimak penjelasan dari INSA,” ujar Abdurrahman.
Abdurrahman mengatakan bahwa, sedikitnya terdapat 85 ribu anak yatim yang dibina melalui basis keluarga dan kemitraan di 27 Provinsi diseluruh Indonesia. Terdapat 45 asrama yatim yang dikelolanya. Rumah Yatim juga memiliki target-target yang dicapai dalam mencetak anak-anak yang nantinya diproyeksikan menjadi tenaga profesional, tenaga ahli dan kewirausahaan dengan menempuh pendidikan lebih tinggi di Universitas atau lembaga pendidikan lainnya sesuai bidang dan kemampuan.