CN, JAKARTA - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) telah menghasilkan 2 varietas kedelai unggul yang diberi nama Sugentan 1 dan Sugentan 2. Sugentan kependekan dari Super Genjah BATAN adalah varietas kedelai hasil perbaikan dari varietas Argomulyo diharapkan mampu menjadi salah satu upaya mengatasi kelangkaan kedelai di Indonesia.
Kepala BATAN, Anhar Riza Antariksawan dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Rabu (13/01) mengatakan, kurangnya pasokan kedelai akan memicu pada naiknya harga kedelai di pasaran sehingga berdampak pada produksi makanan berbahan baku kedelai.
"Kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, apalagi kedelai terkait erat dengan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, yaitu tempe, tahu, dan kecap," ujarnya.
Menurutnya, kelangkaan kedelai ini menjadi hal yang serius dan perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin. Terlebih lagi diketahui bahwa kenaikan harga kedelai di Indonesia dikarenakan naiknya harga kedelai impor, sedangkan kebutuhan kedelai nasional saat ini, sebagian besar dipenuhi melalui impor.
"Sebagai lembaga penelitian, BATAN melihat hal ini juga sebagai momentum untuk kembali menguatkan program swasembada kedelai secara nasional. Permasalahan ketersediaan benih unggul, lahan, dan harga kedelai perlu dicarikan solusi oleh semua kementerian dan lembaga yang terkait," tambahnya.
Sebagai bentuk kontribusi dalam upaya meningkatkan produksi kedelai nasional, Anhar menegaskan, BATAN telah berkontribusi dalam penyediaan benih unggul kedelai. Hingga saat ini BATAN telah menghasilkan 14 varietas unggul benih kedelai yang sebagian besar telah diperkenalkan kepada para petani melalui program pendayagunaan hasil litbang iptek nuklir yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan perguruan tinggi.
"Varietas unggul kedelai BATAN dihasilkan melalui sebuah proses yang memanfaatkan radiasi gamma. Pengembangan produksi varietas unggul baik padi dan kedelai menjadi salah satu program prioritas BATAN," ungkapnya.
Anhar berharap varietas benih unggul kedelai hasil mutasi radiasi gamma yang dihasilkan BATAN dapat dijadikan varietas yang dimanfaatkan secara nasional. Namun demikian, persoalan peningkatan produksi kedelai tidak hanya ditentukan oleh jenis varietasnya saja, tetapi dipengaruhi oleh faktor lain seperti teknik budi daya, ketersediaan lahan, dan harga kedelai di tingkat petani.
"Terkait ketersediaan lahan dan harga kedelai di tingkat petani, bukan merupakan kewenangan BATAN sehingga saya berharap ada kebijakan kementerian teknis terkait dan pemerintah daerah yang dapat membantu petani yang bersedia menanam kedelai agar produktivitas kedelai secara nasional benar-benar bisa meningkat," harapnya. (*)
Varietas Kedelai BATAN, Solusi Kelangkaan Kedelai di Indonesia
Rabu, 13 Januari 2021 , 13:14:00 WIB
Varietas Kedelai BATAN, Solusi Kelangkaan Kedelai di Indonesia.