Jakarta - Kementerian Perhubungan terus berupaya memberikan layanan transportasi laut di daerah-daerah terpencil dan terluar untuk orang maupun barang. Salah satu program peningkatan konektivitas adalah Tol Laut. Tahun 2020 pelayanan tol laut akan ditingkatkan termasuk peningkatan sistem Teknologi Informasi agar keberadaan tol laut bisa dinikmati langsung oleh masyarakat, yang dapat membeli barang dengan harga yang lebih terjangkau.
“Selain tol laut, Kemenhub juga menyediakan pelayaran perintis sebanyak 113 trayek yang bisa dimanfaatkan juga untuk mengangkut barang sehingga frekuensi kedatangan kapal di daerah terpencil bisa lebih sering dari sebelumnya,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo saat menghadiri Jumpa Pers Akhir Tahun 2019 Kementerian Perhubungan di Kantor Kemenhub di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Menurut Dirjen Agus, pihaknya berkomitmen untuk mendukung investasi di seluruh Indonesia agar bisa tumbuh. “Kami sudah menyiapkan pelabuhan-pelabuhan yang memang untuk tempat keluar barang (ekspor) dan investasi. Misalnya Pelabuhan Tanjung Priok yang terus ditingkatkan pelayananya, baik dari segi waktu operasional yang sudah 24 jam serta peningkatan sistem IT yang sudah siap mendukung kegiatan ekspor di pelabuhan,” ujarnya.
Jika Tanjung Priok bisa seperti itu, pihaknya optimis pelabuhan lain akan bisa mengikuti.
Dirjen Agus juga menyampaikan potensi yang dimiliki Indonesia serta upaya untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. "Indonesia memiliki 3 (tiga) alur pelayaran (ALKI) yang dilalui kapal-kapal besar serta telah menetapkan Trafffic Seperation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok. Selain itu, alur pelayaran kita sudah dilengkapi dengan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) berstandar internasional serta didukung SDM yang mampu bersaing internasional," tutur Dirjen Agus.
Hal-hal tersebut dinilai bisa menjadi modal untuk mendukung upaya Indonesia menjadi poros maritim dunia.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Hubla juga menyampaikan komitmenya untuk mendukung visi dan misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Kabinet Indonesia Maju (2020-2024), yakni tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur yang beriringan dengan pembangunan SDM yang unggul dan berkualitas serta mendukung konektivitas pada destinasi wisata super prioritas Indonesia lewat program "5 Bali Baru".