CN, JAKARTA - Dalam konferensi pers yang digelar di kantor pusat PT Mowilex Indonesia (Mowilex), Jakarta Barat, Rabu (30/10) mengumumkan inisiatif keberlanjutan utamanya yang dilakukan dengan bantuan perusahaan induknya yang berbasis di Singapura, Asia Coatings Enterprises, Pte. Ltd. (ACE). Inisiatif keberlanjutan Mowilex berfokus pada: pengurangan emisi karbon, pengurangan plastik, dan konservasi laut.
Pekan lalu, Mowilex mengumumkan bahwa ia telah menjadi perusahaan manufaktur pertama di Indonesia, dan satu-satunya produsen cat di negara ini yang memiliki sertifikasi karbon netral. SCS Global Services, sebuah badan sertifikasi yang diakui secara internasional, melakukan evaluasi melalui pihak ketiga untuk menghitung emisi yang dihasilkan oleh Mowilex, yang mencakup semua lokasi dan operasinya.
CEO Mowilex Niko Safavi mengatakan Mowilex telah berkomitmen untuk mengurangi bahan kemasan plastik baru sebesar 80% dalam kurun waktu 8 tahun. Untuk mencapai hal ini, perusahaan akan berupaya untuk kembali ke kemasan kaleng timah yang dapat didaur ulang, material plastik dengan konten daur ulang, dan bekerja sama dengan pemasok dan perusahaan pengelolaan limbah untuk mengeksplorasi alternatif pengemasan dan pengumpulan limbah sampah.
"Menjadi pemimpin industri, bukan berarti hanya sekadar memproduksi cat dan pelapis berkualitas tinggi kepada konsumen kami, tetapi juga bertanggung jawab atas emisi karbon yang dihasilkan dari operasi kami," kata Niko Safavi.
Lebih lanjut Niko Safavi mengatakan program keberlanjutan ini sebagai nilai inti perusahaan dan berharap dapat menginspirasi perusahaan lain yang belum berkomitmen terhadap sumber daya yang signifikan untuk mengatasi tujuan perubahan iklim, yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.
Sementara itu Managing Director ACE, Imelda Sasmito mengatakan ada banyak batasan yang ditempatkan pada entitas di Indonesia yang ingin mendukung LSM internasional, jadi kami membantu mereka mencapai tujuan konservasi laut mereka.
Mewakili Mowilex, ACE telah mendanai program Konservasi Internasional yang akan terus melindungi Teluk Saleh, yang memiliki luas 1.500 kilometer persegi di Sumbawa, Indonesia selama 5 tahun ke depan.
"Program ini akan memelihara dan melindungi habitat penting bagi hiu paus yang terancam punah serta mendukung masyarakat setempat untuk mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan," tuturnya.
Direktur Pelaksana, Layanan Sertifikasi Lingkungan di SCS Global Services, Nicole Munoz mengatakan Mowilex telah melewati tonggak penting di negara ini, dimana konsumen mencari sosok pemimpin dan perusahaan yang bertanggung jawab.
Manajer Urusan Lingkungan Mowilex, Tania Ariningtyas mengatakan Indonesia adalah salah satu penyumbang polusi plastik teratas, yang mempengaruhi kehidupan laut. Indonesia juga merupakan penghasil emisi CO2 terbesar ke-15.
"Inisiatif kami berupaya menanggulangi ketiga hal tersebut, tetapi upaya kami saja tidak cukup," jelasnya.
Arningtyas menambahkan Mowilex juga berhenti mengkonsumsi air kemasan plastik dan beralih dengan berinvestasi menggunakan sistem filtrasi, yang mana hal ini menghilangkan lebih dari 12.000 air kemasan plastik. (*)
Mowilex Komit Kurangi Bahan Kemasan Plastik Dan Konservasi Laut
Rabu, 30 Oktober 2019 , 15:45:00 WIB
Foto: Istimewa