CN, Jakarta - Sosok Ratu Shima sebagai perempuan pemimpin yang hebat, bertangan besi namun adil dan lemah lembut yang pernah bekuasa di kerajaan Kalingga di tanah Jawa, akan ditampilkan dalam Drama Tari Kontemporer Jawa. Kerjasama antara Chiva Original Production bersama Cemara 6 Galeri Museum dan Lions Club Jakarta Monas Kalingga akan menampilkan keluhuran budaya bangsa yang penuh nilai-nilai yang bisa menjadi contoh dan teladan bagi anak bangsa saat ini. "Kisah keadilan di kerajaan Kalingga yang dipimpin oleh Ratu Shima sangat relevan dengan kondisi sekarang, adanya kemajemukan, pemberantasan korupsi, kebersamaan dan keadilan yang diterapkan oleh Ratu Shima, bahkan ketegasannya dalam menghukum anaknya yang melakukan kejahatan." Demikian diungkapkan oleh Penulis dan Sutradara Dramatari Ratu Shima Dari Kerajaan Kalingga, Putut Budi Santosa di Jakarta, Selasa (19/9/2017).
Menurut Putut, pementasan ini merupakan Sekuel Kedua dari Trilogi Shima Kalingga, setelah sekuel pertama Dramatari "SHlMA, Kembalinya Sang Legenda", telah dipentaskan pada tahun 2014. "Sang Ratu yang sangat anti korupsi dan kecurangan ini juga amat diakui kepemimpinannya sebagi ahli strategi perang yang tangguh serta disegani kawan dan lawan. Saat ini ada kerinduan akan nilai luhur keadilan dan kebenaran masa Kerajaan Kalingga, untuk menanamkan kecintaan masyarakat terhadap budaya Indonesia sekaligus menghidupkan kembali kesadaran akan sejarah bangsa, sehingga muncul keinginan untuk mementaskan dramatari ini." Jelas Putut
Putut menambahkan, dalam pementasan yang berdurasi lebih dari satu jam ini pihaknya berkolaborasi bersama Penata Musik Joko Porong dengan sederet pendukung penari seperti Vivid F Argarini, lnul Angela Retno Nooryastuti, Yennie Adrianhy Heriacandra dan penari yang juga berasal dari kalangan penggiat dan pecinta Seni Budaya Jawa di lndonesia. "Mereka akan hadir menampilkan intrepertasi budaya dari keberadaan Kerajaan Kalingga yang ada di abad ke 6 di bumi Nusantara ini." Kata Putut.
Pada kesempatan yang sama, pemeran Ratu Shima, Vivid F Argarini mengaku bangga dan gembira bisa berperan sebagai Ratu Shima, karena selain melestarikan budaya nusantara dan kembali memperkenalkan kepada masyarakat, juga dapat ikut serta dalam kegiatan amal, "senangnya aku bisa berbagi sambil menari," ujar Vivid.
Ketua Lions Club Jakarta Monas (LCJM) Kalingga Suzi Marsita menambahkan, pertunjukan sendratari Ratu Shima akan gelar di Gedung Kesenian Jakarta pada 30 September dan 1 Oktober 2017.
Tidak hanya sekadar menyajikan drama tari kontemporer tentang kebijakan Ratu Shima, penonton juga diajak untuk berdonasi bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
"Kami akan menyisihkan 15 persen dari hasil penjualan tiket menonton untuk disalurkan untuk sumbangan bidang kesehatan," tutur Ketua Lions Club Jakarta Monas (LCJM) Kalingga Suzi Marsita.
Suzi menegaskan, keterlibatan LCJM Kalingga dalam pergelaran ini tidak terlepas dari keinginan untuk sama-sama mewujudkan kecintaan pada seni budaya sekaligus peduli pada kesehatan.
"Bulan ini merupakan Bulan Sosial Internasional dan kita turut ambil bagian dengan mendukung pentas seni Ratu Shima," kata Suzi.
Ditempat yang sama, Vice President LCJM Kalingga Yongkie Alwi mengatakan, pihaknya terus mendorong agar penjualan tiket dapat tercapai sesuai target.
"Kami tidak ikut menjual secara langsung, namun turut mensosialisasikan, salah satunya melalui media dan kami memeroleh laporan, penjualan sudah semakin meningkat," pungkas Yongke.